Suatu malam,
aku berniat untuk bertemu denganmu di suatu tempat. Tempat yang mungkin akan
menjadi satu ingatan yang terkunci dalam kenangan. Sebuah tempat yang jauh dari
keramaian. Aku sebut tempat itu adalah titik persimpangan. Sebuah lorong kecil
yang gelap hanya dilalui jalan setapak dan sesekali tergenang air jika turun
hujan. Hanya sebuah tiang tinggi dengan lampu yang mulai meredup menyinari. Aku
menunggu sendiri, tepat di bawah lampu tiang. Berharap dengan cemas, apakah kamu
akan datang. Sesekali keresahan tak dapat kusembunyikan sambil menggigit jari. Tidak
banyak orang yang melalui lorong itu karena gelap, tapi di sini lah aku bertemu
denganmu. Saat kususuri jalan untuk masuk ke dalam sebuah gang di lorong sempit
setelah membeli makan malam, secara kebetulan aku berpapasan denganmu. Kupikir ini
pertama kalinya aku melihatmu dalam keremangan cahaya, tapi tampak bersinar.