­

Api Kebencian

20.46 / BY Edo
suatu malam, kulihat dirimu dalam sekejap mata dalam mimpiku. rupanya, kau bersama seseorang yang baru kutahu adalah impianmu. meneteslah salju dari kelopak mataku. senarai rindu berubah remuk tanpa redam. bahkan tanpa kutahu, kau terlibat dalam ciuman penuh gairah dalam pikiranmu. aku tahu, aku tak bisa mencegah gumpalan awan yang kini menjadi hujan yang deras. kau hanya terdiam, aku telah bicara tapi entah tak ada suara. kau pun bergeming tanpa berucap kata. sejak, hatimu selayang pandang...

Continue Reading

Hatiku Tergantung

23.10 / BY Edo
malam ini hatiku tergantung, di langit tak ada awan pun berkabung. sejenak, cinta menjadi kebisuan yang menenangkan. ketika suatu waktu aku masih ingat rasanya kecupan pertama. aku tak mampu menepiskan kegugupan dan getir saat lidahku nyaris terkilir. bukan saja malu, tapi matamu terpejam dan aku kehilangan kendali karena bibirku terkatup. detik-detik yang berguguran seperti menyaksikan dua cangkir saling beradu. kemudian, kau berbisik jauh dari telingaku. mengatakan rindu. maka kukatakan saja sayang. kau pun tersipu, kulihat...

Continue Reading

Aku tak Mengerti

22.41 / BY Edo
Aku tak peduli kemana bunyi denting ini terdengar, bahkan suara riuh dan gemuruh dada tak sanggup kuredam. Ada sepercik kerinduan yang tak bertemu tuan, seperti ranting patah yang enggan jatuh. Cinta menjadi debu yang menempel di daun pintu. Ketika ombak mengecup bibir pantai, sajak-sajak cinta menjadi tak penting. Kemana semua tulisan penyair kembali, seperti kerinduan bulan yang tak kunjung bertemu. Barangkali, puisi hanya lahir untuk kembali mengisi keranjang sampah. Seperti makian dan sumpah serapah, mengikuti...

Continue Reading

Aku takkan Pernah Lupa

01.22 / BY Edo
Aku takkan pernah lupa bahwa hatiku tergores luka. Di antara dendam dan benci yang menyatu, aku tertatih untuk berjalan dan menatap ke depan. Melawan angin dalam kesendirian, membunuh waktu demi merampas rindu. Demi keyakinan yang kurasa bahwa kau terlahir dari tulang rusukku. Aku rela bahkan untuk berdarah, ketika sakit terasa abadi saat kau pergi meninggalkanku. Tak kan kusia-siakan lagi kepedihan dan kesunyian yang membisu. Tak ada dialog malam ini, pun bulan masih sama. aku pun...

Continue Reading