Terkenang

by - 22.14



Aku ingin membagi sebuah kisah tentang duka yang tak pernah dirayakan, tentang perpisahan yang berakhir tanpa pelukan. ketika perasaanku tak sempat kucurahkan sementara perbincangan kita terhenti karena waktu, hatiku terkunci karena ragu. Jemariku tak mampu meraba beberapa huruf yang tak sanggup kurangkai, bibirku terkatup menatap sendu. Kamu tak pernah memberiku kesempatan untuk mengurai degup jantungku yang memburu, tentang nafasku yang tercekat karena angin tiba-tiba lenyap di sekitar. Aku menatap nanar tentang kenangan yang tak seharusnya kusimpan. Apakah sebenarnya perpisahan adalah salah satu bentuk takdir. Terkadang, perpisahan memang diharapkan terjadi, agar aku lebih mengerti dunia bukan saja berbicara tentang pertemuan. Ketika angin berhenti dan aku tak bernapas lagi, berarti aku harus pergi. Meninggalkan dunia. Merindukan tempat di mana namaku berakhir terukir di bebatuan. Meski, harus berderai air mata.

You May Also Like

0 komentar