Teringat Namamu

by - 01.15

Dalam sekejap, mataku terendam banjir. Bukan karena hujan, bukan juga karena mendung. Aku tak tahu di kemudian hari saat aku melintasi jalan dan melihat langit, apakah aku masih menemukan cahaya terangmu. Pada hari yang lain, di mana kehidupan telah begitu berbeda, aku terdiam. Menatap kosong, dan aku teringat padamu, seketika aku tak bisa menahan perasaan yang bergejolak di dalam dada seperti ingin menembus dinding. Lalu lamat-lamat aku akan terisak, karena kau tidak ada di sini. Apa yang bisa kuperbuat. Sementara bening kristal di mataku mulai tak terbendung lagi. dan aku hanya bisa memeluk dada bukan lantas karena kedinginan, tetapi kesepian. Udara dingin dan kehangatanmu tak terbayang lagi. aku benar-benar tak bisa lepas darimu. Apakah ini ilusi. Dan aku benar-benar merasa nyata, saat kehilanganmu. Saat dimana aku tak mampu berdiri dengan akalku. Namamu selalu terlintas di setiap ujung mimpiku, membangunkanku. Bahkan lebih dari beberapa hari. Dimana aku harus bersembunyi, jika sekelebat bayangmu memenuhi ruang hatiku. Kau selalu menemukanku, dan aku tidak berdaya karena teringat olehmu. Terduduk diam menepi memeluk sendiri sambil menangis, menyebut namamu dalam di hatiku, aku mencintaimu.

You May Also Like

0 komentar