Mungkin, bagimu kenangan bisa seperti mesin waktu. Kembali datang dan kau kunjungi bila saatnya diperlukan. Tapi bagiku kenangan bisa menjadi duri yang mampu menancapkan luka. Jika kubuangpun maka akan menyebabkan luka saat aku berjalan. Seperti percuma, aku berusaha untuk mengubur kenangan. Suatu saat akan kembali dan menghantui, kisah yang dulu tersimpan lalu muncul di permukaan. Rasanya kenangan menjadi cerita yang hidup dalam hati. Kenyataan membawaku pada episode dimana setiap peristiwa terjadi mengingatkanku pada hal yang...
Denting sore, gerimis kembali turun. Sungguh, aku masih bisa merasakan kehadiranmu. Jauh di dalam hatiku, ketika aku terbangun dan aku memeluk diriku sendiri. Menangis, karena aku begitu tak ingin kehilangan. Sementara cerita ini tak pernah kembali berlanjut dalam episode. Matamu, kala terpejam. Memancing senyumku. Kau begitu indah, di saat dirimu benar-benar terlelap. Walaupun seringkali api cemburu menyambar hatiku, aku tetap cinta. Manakah diantara senyumanku yang mengartikan dusta bagimu, sementara kedipan mata bisa sesekali terpejam. Namun...
Senyap kembali menjejaki nafasku yang tersengal karena udara dingin merasuk dalam. Ketika separuh jiwaku hilang lantas tak kembali. Pikiranku masih terbayang detik-detik akhir sebelum kau berpaling pergi. Mengucap kata yang terujar perih terdengar. Saat itu, aku tahu bahwa tatapanku akan kembali jatuh dalam kubangan air. Sementara, matamu tak kulihat lagi karena kau pun berbalik. Aku ingin memanggil, tapi lidahku seakan terkilir. Melirik hati yang terlanjur sakit karena perih luka. Menata kembali detak jantung yang sesaat...
Sedih ketika esok mentari akan terbit di tempat yang sama sementara tak kulihat lagi terangnya. Seperti hatiku yang terkurung oleh keraguanku sendiri. Menatapmu, dalam bayang- bayang tertutup kabut terlihat matamu sendu. Ini adalah perjumpaan yang kuhindari. Setelah sekian lama, aku berkaca dan seolah berbicara sendiri. Kau adalah jejak yang telah kuhapus, namun jejakmu masih membekas. Aku tak bisa mengelak pada garis langkah yang telah mempertemukan kita. Kau masih sama, seperti dahulu tampak bersinar dan memesona....