Tanpa Berharap Kembali

by - 02.18

Senyap kembali menjejaki nafasku yang tersengal karena udara dingin merasuk dalam. Ketika separuh jiwaku hilang lantas tak kembali. Pikiranku masih terbayang detik-detik akhir sebelum kau berpaling pergi. Mengucap kata yang terujar perih terdengar. Saat itu, aku tahu bahwa tatapanku akan kembali jatuh dalam kubangan air. Sementara, matamu tak kulihat lagi karena kau pun berbalik. Aku ingin memanggil, tapi lidahku seakan terkilir. Melirik hati yang terlanjur sakit karena perih luka. Menata kembali detak jantung yang sesaat terhenti karena aliran darah tak terpompa lagi. Mataku bening jatuh gerimis membasahi bumi. Aku ingin kembali terang, seperti cahaya. Menerangi tanpa tersentuh. Seperti angin tak terlihat tapi sejuk terasa. Ketika cahaya itu mulai redup lantas padam. Hatiku pun demikian berkata tapi membisu karena bahasa hati tak pernah terdengar lirih terbawa angin, membisikan jeritan hati yang kosong. Menatap jendela seakan tertutup tirai sedang mata memandang. Menjadi bias diantara riak air yang terendam deru ombak. Semilir angin mengantarku pada perhentian. Untuk membuka hati kedua kalinya, tidak untuk menetap. Tapi untuk kemudian pergi, tanpa berharap kembali.

You May Also Like

0 komentar