S.E.A Aquarium Resort Wold Sentosa Memanjakan Mata

by - 16.11

Setelah check in dan ganti kostum, Gatotkaca turun ke lobi untuk makan siang. Makan siang kali ini terasa begitu istimewa bagi gue. Di meja tersebut gue berhadapan dengan Roy Saputra, Sarah Puspita, Adam & Susan, dan Si Mbok Venus. Kami saling bertukar cerita. Gue pun dapat kartu nama dari Mbak Susan yang lucu destinasi favorit perjalanan mereka. Setelah menyantap sepiring nasi briyani daging rendang sampai tandas, akhirnya koordinator pelaksana kami datang dengan kekuatan sihirnya.
“Lo mau makan apa? Tinggal bilang sama gue, tunjuk gambarnya dan makanan muncul di depan lo!”
Widih, Harry Potter aja nggak punya mantra munculin camilan kembang goyang, atau sepiring ketoprak saus kacang. Ms, Anggi—begitu namanya disebutkan seperti ibu peri yang mengabulkan segalanya. Dia memperkenalkan diri dan berbincang tentang kesan perjalanan. Sedikit mereview Resort World Sentosa dan program-program barunya.
"Next invite gue lagi ya, Mbak"
Miss Anggi yang mengeluhkan harga biji pete yang dinilai mahal di Singapura. Pada sesi itu gue banyak bertanya tentang rundown acara. Kesempatan yang baik untuk mengakrabkan diri dengan teman baru perjalanan.


“Wees, udah nggak sabar, nih? Tenang aja, sesuai rencana kalian akan dapat kejutan!” kata Miss Anggi.
“Waah! Asyik dapat kejutan.”
Masing-masing kami mendapatkan amplop putih lebar berisi tempat rekreasi yang dituju, tiket, beserta name tag. Gue deg-degan takutnya kebagian ngumpanin makan hiu, bisa jadi gue ikutan dimakan. Kalo apes, gue bakal kebagian tugas ngajarin bayi ikan pari gerakin sayapnya. Beruntung, gue kebagian kunjungan ke S.E.A. Aquarium bersama Si Mbok Venus. Seharusnya, sih gue bareng Mas Ariev—berhubung dapat flight malam, kami bercerai dulu. Kami (baca: gue dan Si Mbok) diantar oleh Ms, Anggi menuju S.E.A Aquarium. Ini akuarium bukan sembarang akuarium, lho guys! Begitu gue masuk ke dalam arena, gue disuguhkan pemandangan ujung kapal Ko Ping Ho gede banget yang difungsikan sebagai mini stage theater.



  
Gue dapat tiket sakti tanpa antre dan ditemani seorang guide dari India bernama Vicky Raj. Dia tahu banget tentang seluk beluk S.E.A Akuarium ini. Di sisi kapal tersebut ada pameran dan museum yang berisi koleksi-koleksi bersejarah dunia maritim.



   
Ada layang-layang Malaysia, Ada sejarah kelautan. Ada juga sejarah Columbus yang pengin nembus India cari lada hitam, padahal harusnya mampir ke Indonesia biar nemu kapulaga. Setelah melewati geladak kapal, Vicky menuntun kami sampai ke dalam kapal yang berisi hewan-hewan besar, Ada badak bercula satu, jerapah, dan hewan lainnya. Setelah gue melihat posisi jerapah, gue kasihan pasti lehernya pegal karena ngedongak terus.



Berikutnya kami dibawa oleh Vicky memasuki akuarium raksasa ini, melihat aneka ragam biota laut. Menyusuri lorong akuarium yang besar. Amazing! gue bisa lihat ikan mangap-mangap kecapekan berenang. Ada juga ikan bergerombol. Ada juga ikan mojok sendirian galau ditinggal sama teman-temannya. Hidup kadang nggak adil ya, gue di darat ikan di laut.

Dari lorong terlihat seorang penyelam melambaikan tangan ke arah kami. Sebenarnya, dia sedang menyampakan sebuah pesan tersirat kepada pengunjung. karena mulutnya tersambung dengan tabung oksigen yang keluar dari mulutnya hanya gelembung udara. "Selametin gue di sini, mana kamera! gue udah dadah-dadah dari tadi. gue nggak cocok kerja di air, dari tadi gue sendawa masuk angin!" 
Kasihan, nggak ada yang ngerti bahasa kodenya, lebih rumit dari kode cewek yang jarang ikut kelas pramuka pengin nembak gebetan pembina paskibra. 

Gue bisa lihat ikan-ikan berenang berjamaah di atas kepala gue, mereka meliuk-liuk menampilkan atraksi berenang yang luar biasa. Gue yang berguru kepada padepokan silat bunga teratai aja nggak bisa tuh ngeluarin jurus kuda laut di dalam air. Benar-benar pemandangan yang mengundang decak kagum.

Setelah lorong akuarium, kaki gue terhenti dan terdiam. Detak jantung gue berpacu tak keruan. Di depan gue ada anak kecil berusia kurang dari lima tahun berdiri sambil melihat ke bawah. Gue terpaku dan mengikuti arah pandang anak kecil tersebut ke bawah. Dan ternyata, gue berdiri di atas kaca akuarium yang di dalamnya terdapat hiu berenang dengan santainya menunggu menu kudapan. Gue mulai khawatir. Di bawah gue air! Air laut! tambahin potongan wortel, kubis, dan potongan daging ayam jadi sop ayam!
Tiba-tiba gue merindukan sosok Mas Ariev, harusnya dia di sini bertugas menenangkan gue. Si Mbok yang melihat reaksi gue berlebihan hanya mampu bersandar di dinding kaca akurium, tangannya menepuk pundak gue pelan.
"Ono opp tho, Nduk?"
"Aku Rapopo, Mbok."

Meski Vicky Raj berulang kali meyakinkan bahwa lantai yang gue injak aman, gue tetap agak cemas. 
“Ini aman, kacanya tebal, dan bobot tahan beratnya mencapai ratusan kilo.”
Karena ngomongnya belepotan dan cepat gue jadi kurang menangkap maksudnya. Gue pengin cepat-cepat pindah dari lantai bening ini. Dan masuk lebih dalam. Ruangan di S.E.A dibuat seperti labirin yang berliku, ada panel-panel khusus. Setibanya kami di bagian panel kecil, mata gue dibuat kagum dengan ciptaan Tuhan. Berkali-kali gue ucapkan rasa syukur, karena hidup di darat tak perlu berenang seperti mereka. Salah ya. Gue takjub terhadap keindahan biota laut yang bisa gue saksikan sendiri.




Berkat Vicky Raj gue dijelaskan berbagai nama jenis ikan yang banyak sekali. Gue sampai nggak hapal dengan baik satu per satu. Bukan saja jenis ikannya yang beraneka ragam, koral dan terumbu karangnya pun banyak macamnya. Ini bisa mengedukasi pengunjung yang tertarik dengan biota laut.





Selain itu kami dibawa lebih dalam ke akuarium raksasa yang lebih dalam. Isinya ikan hiu, ikan pari, dan ikan-ikan kelas kakap lainnya. Kalau saja gue nelayan dan membawa jala, bakal gue jala tuh ikan banyak banget, gue masukin ke kaleng kemasan. Jadilah sarden rasa baru! 





Puas dengan Si Mbok menyapa ikan-ikan. Kami sudah disuguhi dunia laut, pesona, kekayaan, dan kehidupannya. Selama ini gue hanya melihat daratan dan akhirnya tersadarkan ada dunia laut yang begitu menakjubkan. Pengalaman seru, menyenangkan, dan edukatif selama mengelilingi S.E.A. tak akan pernah terlupakan. Hal ini benar-benar wow menurut gue dengan pemandangan memukau.

Setelah capek, kami pamit kepada Vicky Raj karena masih banyak agenda kegiatan kami selama berlibur di Resort World Sentosa. Sampai Jumpa lagi!

*) Semua hasil dokumentasi diambil dengan kamera ponsel Samsung Galaxy Young 

You May Also Like

2 komentar

  1. Edo, kamu udah aman kan? Maaf ya aku datangnya terlambat :')

    BalasHapus
  2. Aman, Mas. Untungnya ada Si Mbok aku tak jadi dimakan hiu :))

    BalasHapus