­

Bakso Kenangan Kita

18.21 / BY Edo
Menahan getir, membuang rasa khawatir memikirkanmu. Meski, hujan belum reda. Aku masih menunggumu di bawah payung merah di sudut kantin sebelah gerobak bakso. Iya, bakso kesukaan kamu. Setiap kali musim hujan, kita akan betah berlama-lama menikmati daging bulat yang empuk itu. Meski dingin, bersebelahan denganmu terasa hangat. Pernah, suatu kali kamu kesal karena semangkok bakso yang telah dipesan tidak ada kucainya. Kamu suka sayuran, aku suka daging. Kita jelas berbeda tapi bersatu dalam mangkuk yang...

Continue Reading

Hujan Membekas di Hati

14.57 / BY Edo
Bagaimana rasanya ketika hati tak lagi menemukan ruang untuk singgah, bahkan untuk ditempati. Jika pada akhirnya hati tak lagi memilih melainkan pergi. Aku bisa membaca jelas sorot matamu yang begitu dingin memandangku. Padahal, kemarin kau masih ceritakan kisah roman picisan yang berakhir bahagia. Lalu kenapa itu tidak terjadi pada kisah cinta kita? Aku menggenggam tanganmu melingkarkan jemari untuk merasakan hangat telapakmu. Seandainya kamu tahu, debar dada yang membuncah selama ini sama sekali tak berkurang. Kau...

Continue Reading

Dongeng Kristal Ibu

15.30 / BY Edo
Malam kian ranum tatkala ibu masih rebah di atas kasur. Sudah tiga malam, ibu tak angkat bicara. Parasnya pias nan muram. Aku cemas dan khawatir. Duka lara apa yang Ibu simpan seorang diri. Beliau tak juga membagi kisahnya kepadaku. Di antara malam-malam yang lain biasanya ibu selalu mendendangkan cerita untuk mengantarkanku tidur. Tapi, kini sudah tak ada lagi. Ibu hanya mengurung diri diam di kamar. Setiap malam, ibu akan beringsut di balik selimut dan bersembunyi...

Continue Reading