Lampu Mati

by - 16.54

Bertahan di bawah terik siang membakar peluhku. Ada hela saat kudorong bongkahan kayu dan piring yang berserak. Toples kaca yang retak dan sendok terpelanting jauh. Di atas aspal, kita beradu. Aku melajukan baja besi sementara kakek tua mendorong gerobak. Hantaman keras awak mobil tak terhindari membentur dagangan es cendol.
Kakek tua tertatih tak sanggup berdiri. Aku mendekatinya. Kalau saja lampu di pertigaan itu tak mati. Mungkin, tragedi ini tak jadi berita. Kakek tua sesenggukan karena plastik hitam berisi lembaran uang pun jatuh. Aku melihatnya iba.
Semua orang berdiri menonton kami. Puluhan pasang mata menyaksikan sambil berdiri. Sementara tak ada satu pun yang membantu kakek tua. Lalu seorang pemuda berkalung kamera mengarahkan lensa kepada kami berkilat lampu menyilaukan.

Aku, terkejut melihat tubuhku masih berada di dalam mobil.

You May Also Like

0 komentar