Buka Kamar Bisa Tawar Menawar Kayak di Pasar

by - 16.29

Temen gue, Ariev Rahman akan pulang tur ibadah dari Eropa. Setelah mengunjungi berbagai destinasi wisata bola, traveler satu itu harus pulang ke Indonesia. Tapi, dia pasti tahu atmosfer Jakarta yang padat dan macet membuatnya jetlag setelah naik haji ke Inggris.
“Riev, gimana di Inggris? Jadi nonton Newcastle vs Manchester United?”
“Inggrisnya seru, tapi soal nonton kita bicara nanti ya.”
“Progres menulis buku gimana?”
“Selama di Inggris, gue mencatat sih di notes. Sepulang di Jakarta gue lanjut, deh.”
“Oke, see you di Jakarta.”
Begitulah percakapan melalui sambungan telepon yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Gue nggak sabar mendengar ceritanya. Sebagai editor perhatian, gue selalu bertanya progres menulis Ariev. Gue tahu, dia lebih suka menulis di tempat yang sepi dan tenang. Apalagi tempatnya nyaman dan bersih. Dari situ gue berniat membuka kamar hotel buat Ariev menulis.
Harapannya, Ariev bisa lebih khidmat dan fokus menuliskan cerita perjalanannya di hotel. Tapi, buka kamar hotel di Jakarta apalagi weekend itu ibarat nyetop angkot di jalan tol, susah. Jadi berkali-kali gue cari referensi hotel yang available dan tentu tarifnya bersahabat.
Semua layanan online pencari hotel bermacam-macam. Bahkan penyedia jasa itu sudah ada dalam bentuk aplikasi android. Pilihan gue jatuh pada Travelio, karena saat buka Travelio.com mata gue tertuju pada tagline; Your trip Your price. Gue pun download aplikasinya.   

Ketertarikan gue meningkat melihat tombol TAWAR SEKARANG. 
Booking hotel bisa nawar?

Fitur ini bikin deg-degan kayak nembak cewek. Layanan tawar-menawar itu juga ada meterannya. Warna hijau artinya tawaran dengan rasio besar diterima. Warna merah menunjukkan penawaran kemungkinan besar ditolak. Sebelum menggunakan, ini dia tips memaksimalkan penawaran dengan mengetahui sistemnya dulu. Namanya ‘Auto Approved Rate
Ada tiga skema jawaban;
1. ‘Instant Approval’, apabila penawaran harganya sama atau lebih dari ‘Auto Approved Rate’. Penawaran jenis ini pasti diterima.

2. ‘Manual Approve Rate’, apabila penawaran lebih rendah dari tariff ‘Auto Approved Rate’. Penawaran jenis ini harus nunggu konfirmasi selama kurang lebih 24 jam. Tunggu jawabannya.

3. ‘Auto Reject’, apabila penawaran sangat rendah di bawah ‘Bottom Rate’. Penawaran jenis ini pasti langsung ditolak.

Naluri gue bergerak untuk mencoba menggunakan aplikasi ini. Gue mencoba menawar berkali-kali. Akhirnya gue dapat harga yang cukup memuaskan. Semoga Ariev suka dengan pilihan gue.

Terus terang, aplikasi ini sangat menguntungkan. Gue bisa hemat. Ternyata Travelio juga sudah bekerja sama dengan sekitar 5.000 hotel di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Selain Indonesia, aplikasi ini sudah menjangkau hotel di Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, dan Makau. Jadi ketika gue akan bepergian ke luar negeri bisa langsung booking hotel dari handphone.


Bantu gue mewujudkan niat mulia ini agar Ariev bisa menulis cerita perjalanannya dengan tenang di hotel dan menyelesaikan bukunya. Caranya:

1. Follow 
FB: TravelioID | TW: TravelioID | IG: TravelioID | G+: TravelioID

2. Share link berikut ini agar sampai ke Ariev Rahman
http://bit.ly/1X4nDVv

Untuk pertanyaan lebih lanjut bisa tanya-tanya "HelloLio"
Jadi, kapan bisa menikmati booking hotel bisa nawar kayak di pasar? Cuma Travelio; Your Trip Your Price. 


You May Also Like

2 komentar