aku tidak menyangka bakal separah ini, bahkan lebih parah. Aku mulai menjauh dari keramaian dan mengurung diri di kamar. Mematikan lampu. Dan mengumpulkan barang-barang aneh, apa saja. Aku memang tertutup, bahkan mungkin tertekan. Tapi aku tidak pernah benar-benar menyanggupi masalah itu. Bahkan aku bisa memaki-maki orang lewat sebuah surat dan menuduhnya telah menyadap dan memasang kamera cctv sehingga aku merasa selalu diintai. Saat tengah malam aku berjalan sendiri dengan gontai menyusuri jalanan setapak dan lorong-lorong...
Aku ingin mati saja. Mengakhiri hidup. Ini pilihanku dan tolong hargai aku. Aku tidak perlu kau kasihani. Aku sudah terlalu menderita dan aku sudah cukup merasa bahagia. Kematian adalah tujuan hidup dan aku ingin segera menjemputnya. Malaikat maut itu akan senang karena aku meringankan tugasnya. Dia tidak perlu datang mencabut nyawaku. Aku sendiri yang datang dengan nyawa yang telah menghilang. Biarkan ini terjadi menjadi sebuah akhir dari sejarah hidupku. Ini adalah garis akhir yang menentukan...
tentang airmata malam yang berbeda, awan menyelimuti dan mendung tebal memenuhi. seketika gerimis turun perlahan aku mendekap sunyi menyandar kepala ke kaca dan merebahkan tubuh pada kursi bus bergerak perlahan dan pandanganku kosong menatap suasana di balik kaca kesepian memelukku dan kerinduan membuncahku tak ada yang bisa mengantarku pada sebuah perhentian ketika bus sepertinya tidak mengetahui tempat berhenti aku tidak bergeming dan mengabaikan pikiranku malam semakin gelap dan hujan masih menetes-netes betapa mataku tersaput oleh...
Aku terpeleset dan menyenggol vas bunga. Pecahannya berserakan dan sekeping kaca tertancap di dadaku. Ada darah yang menetes-netes seperti sisa hujan yang turun dari atap. Bunga aglomeria pun terhempas dan ternodai darahku. Aku tidak bisa bangkit karena kaca itu menusuk tepat di jantungku. Seketika darahku berhenti mengalir dan sisanya menetes-netes membasahi lantai. Aku tidak sempat mengerang. Hanya desahan nafas terakhir yang sempat bergulir bersama serpihan kaca yang terpelanting. Tusukan itu tepat merobek saraf jantung dan...