Menyalahkan Waktu

by - 19.26

Aku tahu, di sudut kecil hatimu masih kulihat pelita kecil yang menyala bergoyang. Aku tahu, diam-diam kutitipkan salam rindu yang kuhembuskan bersama angin setiap hela nafasku. Menyebut bilangan angka yang tak terhitung sejak pertemuan denganmu. Seketika perpisahan menjadi jawaban setiap keraguanku. Mataku menghangat dan bulir bening melelehi pipi. Dari bibir kering yang kemudian basah saat kukecup mengalirkan hangatnya debur dada dan jantung yang menyatu dengan perasaan cinta yang meletup. Letupan itu kini tak terasa lagi sejak lava hangat menyembur dari mataku. Setiap malam kulirik bintang yang enggan menatap lampu. Kamarku sekejap menjadi gulita dan hatiku mulai meremang. Merindukanmu, sendiri. Apakah aku bisa menawar luka dengan cinta yang mulai hilang sementara rindu telah menjebakku pada perasaan bersalah. Menyalahkan waktu dan pertemuan yang tak pernah abadi. 

You May Also Like

0 komentar