Menunggu Pagi
Menunggu pagi. Akankah hujan
masih terasa sama, miris diantara gerimis. Aku tak bisa mengabaikan keresahanku
karena terbangun memimpikanmu. Sesaat, masa dapat terhapus. Akan tetapi
kenangan begitu kuat tergambar di setiap malamku. Kemana harus kupergi jauh
melangkahkan kaki, sedang jejak bayangmu masih tercetak jelas di sepanjang
jalan. Menantikan pagi, yang habis perlahan bersama sisa keresahan. Aku hanya
bisa bercumbu dengan bibir cangkir segelas kopi. Membayangkanmu, menikmati
kehangatan yang tak bisa terulang. Seteguk, lalu habis. Tak ada malam-malam
bersamamu merindukan pagi yang datang terlambat sebelum kau terlelap. Aku ingin
bukan sekadar kenangan, aku ingin bersamamu menunggu pagi, terulang.
1 komentar
FF'a kereenn :)
BalasHapus