Mengeja Pagi

by - 16.01

Pagi yang dingin. Rintik hujan masih mengeja pagi yang basah. Sementara dalam gelap ruangan itu kudengar desah. Sebagian pikiranku masih terbungkus resah. Matamu terpejam. Kupeluk dirimu dan membenamkan kehangatan. Cinta menjadi bahasa tubuh yang menyatu dalam diam. Tak perlu ada kata-kata. Kita saling menikmati kesunyian dan bahasa resah. Jauh di dalam hatimu, kutahu ada seberkas perasaan yang menggelora. Aku sungguh merindukan, kemesraan ini. 

You May Also Like

0 komentar