Sendirian

by - 02.42



Tak ada garis senyum di parasku, setelah genangan air mata membasahi pipi. Merajut kepedihan atas luka yang mungkin tak pernah kulupakan. Kamu tahu, aku begitu besar untuk mencoba berhenti. Tapi aku tak bisa berhenti untuk mencintaimu. Ketika kudengar langsung dari bibirmu, itu rasanya sudah sangat menyakitkan buatku. Air mata tumpah membanjiri malam yang akan selalu kuingat. Tentang hari kita bersama, senyum dan tawa kita. Mungkin, Cuma tawaku. Kau tak pernah benar-benar tertawa. Apalagi mencintaiku, aku tahu kau tak pernah mencintaiku. aku sadar, kita saling mengerti tapi kita tak pernah saling memahami, terutama hati. Ketika segala kurasakan dan perasaan ini mengatakan cinta kepadamu. Aku tak berhak untuk mendapatkan cinta membalas untukku. Aku tahu, rasanya cinta sendirian. Seperti saat aku berada di sudut gelap malam dalam keremangan lampu kamar, aku menahan sedu dan isak tangisku. Sendirian.

You May Also Like

0 komentar