Curahan LDR

by - 14.09

Sayup-sayup rintik gerimis mereda, menyisakan kesunyian pada ritme kelembutan sisa hujan menguarkan aroma basah tanah. Keresahan hati berpendar manakala rindu seperti berjelaga. Sampai kapan kita akan seperti ini, berdiri pada tepian dan berharap daratan terlihat sebentar lagi, sehingga kita berdiri di dermaga yang sama menggenggam tangan. Jarak yang telah tertanam dalam ingatan tentang bilangan kilometer yang harus ditempuh, memisahkan waktu juga rindu tumbuh bermekaran di hati. Manakala sedih menatap bulan yang sama, tapi kaki berpijak di tanah yang berbeda, tidak ada pelukan. Inikah namanya cinta. Jika lebih banyak luka yang tercipta, jika tetes-tetes air mata terjun sederas Niagara. Bahkan, kau pertanyakan ketulusan, di saat pelukan panjang tentang malam itu begitu rapuh air mataku luruh dalam seluruh. Aku ragu, bukan berarti tak pernah yakin, tapi cinta kita memang tak sempurna.

You May Also Like

0 komentar