Kata yang Telah Hilang

by - 20.23

Kau hanya membisu seakan tak punya kata, menyimpan segenggam kalimat dalam pikiranmu sendiri. Sementara kutahu kau begitu merindukan kehangatan, seperti bulan merindukan pelukan. Mata terbang hingga pada pucuk daun ketika jejak pikiranmu tak kembali dalam lamunan. Ada sepenggal pendirian dalam harap, lalu dada mendadak tergagap. Esok pagi, seperti janji. Kau pikir waktu masih tersisa. Aku akan terbujur kaku tak bernyawa. Kau akan kehilangan arti kemungkinan. Senja, rembulan pun menangis. Malam, seperti halnya kita tetap butuh terang. Menjadikan arti hadirku sebagai anugerah. Kesempatan memenjarakan hasrat yang terbutakan oleh pikiranmu sendiri. Harusnya kuakui mencintaimu adalah kesempatanku, sekali. Aku ingin, bahkan dalam pejaman mata terakhirku masih tersimpan detik-detik yang kita bagi bersama, menari layaknya burung terbang. Di saat kau tahu tak ada lagi yang berarti, hidup tak memberikanku kesempatan. Mencintaimu, untuk memilikimu. Kepada angin kusampaikan jerit kepiluan hati sepenggal kisah terbiaskan relikui kematian. Menjemput, cahaya. Kesempatan untuk hidup baru. Membangun kata-kata yang telah hilang sepanjang waktu kuterlelap dalam tidur panjang. Selamat tidur. Aku berharap tak terbangun.

You May Also Like

0 komentar