­

Menebus Maaf

23.33 / BY Edo
Mungkin, tak mudah bagimu memaafkanku. Karena sakit yang menorehkan luka bahkan merobek kalbu. Tak sekadar luka tapi juga kepiluan hati yang mendera. Lantaran kau merasakan pedih yang melanda tersiram air cuka. Hatimu gelap. Maaf pun tak tersedia. Bahkan penuh syarat. Atau bisa jadi ditunda. Tak mudah karena ketulusan tak lagi singgah dihatimu. Kebencian adalah jeruji yang mengekangmu dari ikhlas mengampuni. Butuh lebih dari sekadar permohonan maaf sepenuh hati. Ada harga yang harus dibayar. Ada dendam...

Continue Reading

Kembali Fitri

20.38 / BY Edo
Daun cemara tua kecoklatan akan tertiup angin lalu jatuh terkulai dan luruh ke tanah. Hati siapa pun akan terhempas dan menahan perih. Ada kebencian dan dendam. Tapi ada cinta yang sejuk dan sebening embun pagi. Aku tahu, nuranimu masih luas sejauh langit terbentang. Aku menggenggam erat tanganmu, dengan harap dan getir. Ada lega dan bias haru menitik air mata yang menggantung di ujung. Memelukmu. Meminta dekap yang hangat. Matamu pun berkedip karena aku segera mengecupmu....

Continue Reading

Langit yang Sama

13.30 / BY Edo
Kau telah permainkan resah dan gelisahku. Ketika rasa harap tak lagi berpangkal pada kenyataan. Menunggu detik-detik yang terasa kabur, jembatan kita telah roboh. Kita masih melihat langit yang sama, sekalipun semalam sempat padam. Masih kulihat bintang menebarkan cinta dan kemilaunya. Seperti pasir putih yang kau simpan dalam botol, maka terpaan cahaya memantulkan bias dan terbitlah pelangi. Dimanakah senja kini, jika yang ada hanya kesendirian. Deru nafas bisa kudengar sendiri. Tak ada lagi riak tawa seperti...

Continue Reading

Hati Bicara

21.24 / BY Edo
Kita masih bisa mengerti ketika bahasa hati kita berbicara. Ketika aku masih bisa mengungkapkan isi hatiku dalam bentuk bahasa. Kau pun bisa menerjemahkan perasaanmu dengan bingkai kata-kata. Sebenarnya hati kita masih sama. perasaanku masih ingin bersama tak sekadar ingin. Kau lebih sekadar cantik untuk kucintai karena kau adalah sesuatu yang sangat berarti bagiku lebih dari sekadar kumiliki untuk selamanya. Bayang wajahmu tak hanya menghiasi ruang kamarku, lebih dari itu bayang-bayang parasmu memenuhi ruang hatiku. Kau...

Continue Reading

Aku tak Bisa Berbuat Apa-apa

15.42 / BY Edo
Aku baru tahu, semua kenangan itu tak berarti apa-apa. Semakin kusimpan semakin kugenggam duri. Sakit. Cinta tak bisa menyelamatkanku. Ketika cerita indah itu terhapus begitu saja karena hubungan kita terputus. Aku hanya memandang kosong, mungkin kebahagiaan itu ada saat kita benar-benar merasakan cinta. Ketika cinta itu hilang, kenangan, cerita indah tak lebih dari sekadar bara api yang tak bisa lama disimpan. Kau dengan mudahnya menghapus semuanya. Sementara aku dilanda kegelisahan karena masih terlalu mencintaimu. Semakin...

Continue Reading

Ini Tentangmu, Sayang

00.14 / BY Edo
Sedekat ini hatiku tak berdetak karena aku tak sanggup mengelak. Ketika kau mulai ragu dan aku tak bisa meyakinkanmu lagi. Cinta adalah secawan anggur yang memabukkan, kemudian kau bagi seteguk denganku. Kita dimabuk asmara. Aku pun menggenggam tanganmu erat, seperti hatiku yang berhasil kau jerat. Aku yang termangu telah terjebak candu sementara hatiku terselimuti samudera rindu. Cinta membiarkanku tenggelam, tak pernah ada kesempatan untuk terpejam. Mimpi hanya sekadar ilusi. Hidup tak lebih dari rangkaian cerita...

Continue Reading

Sungguh Aku Menyesal

02.02 / BY Edo
Aku disini, dia disana. Sebelumnya dia bilang padaku, ingin datang padaku. Aku yang memintanya datang. Karena aku ingin memberikan sesuatu padanya. Sebenarnya aku pun tahu, dia berhalangan. Ada acara yang tak bisa ditinggalkan. Dari situ, menyulut kekesalanku. Aku biarkan dia bertanya-tanya. Aku biarkan dia cemas. Aku biarkan dia khawatir. Awalnya kukira dia batalkan pergi. Karena aku tahu acara itu penting baginya. Tapi selain itu aku tak tahu apakah dia benar-benar membatalkan datang acara karenaku. Karena...

Continue Reading

Kala Matamu Terpejam

00.52 / BY Edo
Bunyi denting terasa di telingaku, kau pun berbisik. Semalam, kau begitu mesra. Aku pun suka. Tawa yang terlepas dari jeruji beban dan nestapa, menggelegak canda. Kau pun mengelus-elus penuh kelembutan. Cinta, bisa berbagi. Ada kehangatan. Kau pun semakin ranum. Aku ingin sekali menggigitmu lalu menikmatinya. Senyawa yang basah, kemudian melekat karena tubuh kita merapat menyatukan gemuruh yang tak tertahan. Kau terpejam karena pulas sementara matamu tertutup karena aku tak lepas memandangimu, terpesona. Ada bias tak...

Continue Reading

Dilema Cinta

22.55 / BY Edo
Kau tahu, aku tak pernah meminta untuk dilahirkan. Aku tak pernah diberi kesempatan untuk memilih. Dimana aku dilahirkan. Maka, setelah sekian lama hidup. Tentu aku ingin segera mati. Berapa banyak orang sakit hati, merasa terbuang dan percuma. Sekian banyak perasaan terhempaskan takdir. Begitu banyak pasangan pecah dan bercerai. Tak ada yang bisa menyatukan kedua insan kecuali pertemuan. Pun berakhir dengan perpisahan yang tak terelakkan. Dimana cinta, adakah bisa membuat semuanya menjadi bersatu kembali. Ketika dunia...

Continue Reading

Lelah untuk Bertahan

13.12 / BY Edo
Kalau suatu saat aku merasa lelah. Merasa semuanya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Tak ada jalan dan kulihat hanya kegelapan di sepanjang  jalan. Aku pun merasa lelah membahas cinta. Ketika cinta tak mampu berjalan searah dengan takdirku. Aku tak tahu harus berkata apa. Apa aku bisa mengucapkan sepatah kata lagi tentang cinta. Bahkan hanya sekadar mengeja. Aku tak yakin bisa meraba ataupun menyentuhnya. Apa aku akan melupakanmu, atau bisa mengusirnya dari ingatanku. Aku tak...

Continue Reading

Mati Karenamu

13.05 / BY Edo
Tiba-tiba, aku ingin sekali mati. Lelah, untuk bertahan pada suatu arti yang tak bisa kuyakini. Semua cerita indah hanya bisa kusaksikan dalam cerita film, atau cerita indah romantika  dalam novel. Atau bahkan bualan-bualan penyair yang merayu hingga mendayu-dayu. Hidup tak  seperti itu. Kenyataan membuatku berdiri pada satu titik dalam waktu yang sama. tidak ada yang menarik. Selebihnya konflik. Atau Cuma intrik. Hidup penuh kepalsuan. Fana. Tak ada keabadian. Petunjuk selalu mengarah pada benar dan salah....

Continue Reading

Buta

12.58 / BY Edo
Saat mataku terpejam. Lalu kubuka dan kulihat seluruhnya adalah hitam. Saat itu aku sadar. Aku buta. Aku buta karena aku tak melihat kebaikanmu. Aku buta karena aku tak memandang sosok indahmu. Aku buta karena aku terlalu mencintaimu. Aku buta karena aku tak berhenti merindukanmu. Aku buta karena aku bertahan dengan cinta. Aku buta karena aku tak lagi bisa membedakan realita. Aku buta karena bukan saja mataku, tapi juga hatiku. Aku tak bisa berdiri dan menuntun...

Continue Reading