Langit yang Sama

by - 13.30


Kau telah permainkan resah dan gelisahku. Ketika rasa harap tak lagi berpangkal pada kenyataan. Menunggu detik-detik yang terasa kabur, jembatan kita telah roboh. Kita masih melihat langit yang sama, sekalipun semalam sempat padam. Masih kulihat bintang menebarkan cinta dan kemilaunya. Seperti pasir putih yang kau simpan dalam botol, maka terpaan cahaya memantulkan bias dan terbitlah pelangi. Dimanakah senja kini, jika yang ada hanya kesendirian. Deru nafas bisa kudengar sendiri. Tak ada lagi riak tawa seperti deru ombak yang menyusul. Hatiku membisu lantaran perasaanku telah membeku. Menatap kosong sejauh mata memandang, tak ada lagi kedamaian. Hatiku selaksa air yang berjelaga kemudian turun menderas, bermuara pada hulu mendambakan ketenangan. Jika kau mampu meredam ombak maka peluklah diriku sesejuk angin sore. Lalu kau boleh tumbuh dimana pun, karena hatiku siap untuk kau tanam, lalu kujadikan taman seperti syurga. Aku menginginkanmu, sayang

You May Also Like

1 komentar