Lelah untuk Bertahan

by - 13.12

Kalau suatu saat aku merasa lelah. Merasa semuanya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Tak ada jalan dan kulihat hanya kegelapan di sepanjang  jalan. Aku pun merasa lelah membahas cinta. Ketika cinta tak mampu berjalan searah dengan takdirku. Aku tak tahu harus berkata apa. Apa aku bisa mengucapkan sepatah kata lagi tentang cinta. Bahkan hanya sekadar mengeja. Aku tak yakin bisa meraba ataupun menyentuhnya. Apa aku akan melupakanmu, atau bisa mengusirnya dari ingatanku. Aku tak begitu yakin. Ketika aku menyerah dan kau menjadi orang lain. Mungkin semua tampak tidak menarik lagi bagiku. Tidak ada aroma yang membangkitkan gairahku, seperti peluh yang menempel tubuh. Aku kehilangan energiku. Seperti kehilangan daya untuk menyalakan lampu, atau listik untuk membangkitkan kota. Mendadak langit padam dan kota menjadi mati. Gelap. Mungkin pikiranku kalut dan tampak suram. Mukaku berubah muram dan aku semakin tenggelam. Entah, tidak ada kerinduan dan kehangatan pagi. Atau seperti kehabisan mimpi dan setiap malam hanya terlihat gelap. Tak ada riak tawa dan senyum mengembang yang terbentuk karena bibirku menjadi datar seperti garis lurus horisontal. Mataku pun sendu seperti sembab karena terlalu banyak membendung air. Bahkan, air mataku menyurut dan dangkal seperti air laut tertelan bumi. Kemudian tidak ada jabat tangan ombak kepada pasir memberi salam. Tak kecupan hangat dan lambaian tangan. Kehidupan seperti daun yang tertiup angin, bergoyang dan jatuh. Terbuang, kemudian terhempas. Entah, siapa yang akan memungut dan menyimpannya. Atau sekedar jatuh dan terlupakan. Seperti sebuah surat yang diantarkan ke tengah lautan tanpa alamat. Sisa hidup mudah terombang-ambing, timbul lalu tenggelam. Aku tak mau itu terjadi. 

You May Also Like

0 komentar