Hatiku Terkubur

by - 09.12

Taburan bunga duka mengiringi kepergianmu, taburan kristal air mata melayat kepedihanmu. Kita sama-sama menggali kubur kita sendiri. Terjerembab ke dalam lorong gelap dan bersandar pada tanah. Napasku tak berhembus lagi. Tanah perlahan merasuki seluruh lubang hidungku. Lebih baik aku pergi. Daripada harus menjelma sebatang bunga akasia di tanah gersang. Sia-sia. Kau menggelayut mimpi di setiap lelap tidurku. Namun, apalah arti sebuah mimpi. Selalu berakhir dengan ketiadaan. Terlupa. Lebih baik aku tumbuh di atas pusara tanah merah yang masih basah. Karena doa-doa tergantung diantara reranting dan sepucuk surat kepada tuhan. Aku tak bisa melayarkan cinta karena perasaanku jauh dalam terkubur. Bahkan hatiku terkunci rapat karena rantai telah membelenggu oleh dengki dan kebencian, kekecewaan dan harapan kosong yang tersisa. Ke manakah tempat yang bisa membuat mataku kembali bercahaya. Aku tak menemukannya selain dekapanmu. Selain kehangatan cintamu. Di antara jurang yang memisahkan jarak, aku selalu menantikan jauh di dasar jurang. Bahkan jika aku harus jatuh ke dalam. Terbentur keras, lalu berdarah-darah. Demi cinta.

You May Also Like

0 komentar