Lebih Baik Terbakar
Menjelang pagi, aku tak sanggup
membangun mimpi. Kenyataan yang memaksaku pergi karena malam adalah mimpi buruk
yang selalu menghantui. Ketika mentari bersembunyi di balik selimut. Aku tak
pernah menemukan cahaya di wajahku. Tidak seberkas senyum, tidak juga pandangan
mata yang berbinar. Melainkan garis hitam melingkar di bawah mata, karena
semalam tak mampu terpejam. Aku takut untuk membuka mata, terlebih hati. Setelah
kutahu kau hujamkan belati tepat menusuk jantungku. Apa salahku, tak pernah kau
tawarkan pilihan. Hingga remuk sedu sedan yang tertahan di dalam dada. Kau tak
pernah tahu masih ada bayangmu dalam mimpiku, setelah kupadamkan lampu
sekalipun. Aku tak bisa membalut luka yang kutahan meski perih terasa. Jika nanti,
kucoba berlari untuk menemukan cahaya. Lebih baik aku terbakar daripada
tertusuk tanpa alasan.
0 komentar