Aku tak Ingin
Sebelum kau pergi, aku masih bisa
melihat punggungmu. Tapi seketika itu juga kesedihan muncul di pelupuk mata. Kau
tak berpaling muka, seperti terakhir kulihat. Kau pun tak memelukku, karena
kulihat kau jatuh dalam pelukan yang lain. Pelukan yang kubenci. Jika kau
ingin, aku akan sepenuh hati untuk memelukmu. Tapi, aku tahu. Kau lebih memilih
yang lain. Saat itu, aku tahu kepergianmu adalah keinginanmu sendiri. Merelakanmu
pergi dari sisa kebisuan yang tersimpan. Waktu tak akan pernah memintaku berhenti,
termasuk untuk kembali. Saat dimana aku berdiri menyaksikanmu dalam hening,
dalam pelukan yang lain. Barangkali, ini adalah perpisahan tanpa pelukan
seperti yang kubaca dalam kisahmu. Semoga tak pernah kulihat lagi punggungmu,
karena aku tak ingin.
0 komentar