UN 2011 #4

by - 09.54

Aku belum tersadar. Pikiranku masih tersesat menuju bianglala dan rimba penuh bidadari. Ketika bintang dapat dipetik dan aku bisa berputar mengelilingi bulan. Tiba-tiba kudengar suara pintu digedor paksa. Lalu terjadi kerusakan. Aku terperanjat, mataku pun terjaga. Sepasang pemuda berpakaian biasa mendekatiku. Dia berusaha menyentuhku, aku menolak. Aku menggeleng-geleng, mereka pun memaksa. Aku pun di seret. Hari ini harusnya aku ke sekolah. Masih ada ujian nasional. Tapi kulihat butiran-butiran pil itu berserakan di atas meja. Dua pemuda itu pun mengambil dan mengantonginya ke dalam plastik bening. Aku mengucek-ngucek mata. Apakah kedua orang ini malaikat yang akan mengantarku ke syurga. Kemudian sebuah pukulan mendarat di dahiku, dan aku tidak sadarkan diri.
Sekarang aku baru sadar, semalam aku menelan 2 butir pil berwarna pink, karena kepalaku terasa pening dan berdenyut-denyut sementara besok masih ujian nasional. Seperti yang diceritakan temanku pil itu dapat menghilangkan pusing. Aku pun percaya. Kini dua pemuda itu menginterogasiku, siapakah teman yang memberikan pil itu. Ternyata pil berwarna pink itu adalah sejenis narkotika. Aku pun harus mengerjakan ujian nasional di balik jeruji besi, tentu sambil mengunyah pil berwarna pink, doakan aku semoga bisa menjawabnya dengan baik.

You May Also Like

0 komentar