Luka Pasti Berlalu
Hanya waktu yang dapat membagi
celah di antara kesempatan dan penyesalan. Ketika kau tak pernah punya waktu
untuk berharap bahkan sekadar ingin. Tak ada yang bisa mengembalikan waktu
seperti dahulu, seperti kenangan yang telah kau kubur bersama pasir di tengah
pulau. Jarak antara hati dan air mata hanya terbatas pada pejaman mata, saat
mengiringi luka hati yang tak pernah usai. Tapi matahari selalu terbit ketika
matamu mulai terbuka, kemudian hatimu. Biarkan daun-daun basah oleh embun
sementara hangat menyelimuti tubuh selama matahari bersinar. Menebarkan harapan
baru di antara keringat yang tersembul di sekujur tubuhmu, menyambut esok yang
lebih cerah. Meski hujan, badai pasti berlalu. Tak pernah ada waktu di mana jam
berhenti karena detik berguguran bersama air matamu, tidak ada kesedihan yang
abadi. Kecuali kau rindukan. Tidak ada yang tahu kedalaman laut, begitu juga
hatimu.
0 komentar