­

Sisa gemblong di tangan

17.10 / BY Edo
Udara ibu kota tercemar polusi ketika pedagang gemblong mangkal di tempat biasa. Karbon monoksida bercampur di udara. Bising deru kendaraan yang bergegas saling menyalakan klakson. Di tengah hiruk pikuk klakson dan padatnya jalanan protocol Jakarta, terjadi sebuah kecelakaan. Seorang bapak yang pulang dari rutinitas bekerja, mobilnya tak sengaja menyenggol motor yang melaju kencang. Begitu mobil bapak itu menyenggol, motor langsung tak terkendali dan jatuh. Seorang anak yang kebetulan tak memakai helm itu tersungkur dan kepalanya...

Continue Reading

Lebih dari rasa takut

14.56 / BY Edo
Terakhir yang kuingat adalah genggaman tanganmu, kilatan basah di matamu. Saat, aku tahu kau akan pergi tanpa meninggalkan pelukan.  Kau begitu ketakutan, menaiki wahana ini. Aku menggenggam tanganmu erat. Kau bilang akan pergi jauh, sehingga aku ingin hari pertemuan terakhir kita begitu berkesan. “Aku takut ketinggian.” “Aku jauh lebih takut kehilanganmu.” “Kenapa kau mengajakku ke sini?” “Agar kamu tahu seberapa besar ketakutanku kehilanganmu.” Kau bilang, akan kuliah di luar negeri. Dari puncak bianglala aku bisa...

Continue Reading

Long Distance Relain-ship

15.38 / BY Edo
Sebut saja Supri, dia sangat mencintai Ningsih. Setelah dua tahun berpacaran rupanya kantor menugaskan dinas keluar negeri ke Jepang. Ningsih mendengar kabar itu dengan senang bercampur sedih. Senang, karena akhirnya Supri mendapat promosi jabatan dan naik secara finansial. Tapi, dia juga sedih karena harus berpisah jauh dengan Supri. Supri akan menjalani long distance relationship dengan Ningsih. Hal itu berarti Supri harus mempersiapkan hati sekuat baja dan kesabaran setebal tembok Cina. “Ningsih, aku akan pergi jauh.”...

Continue Reading

Long Distance Relain-sip

04.53 / BY Edo
Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE Continue Reading

Selembar Tisu

01.05 / BY Edo
Malam ini gue pilek dan kerjaan nggak berhenti-berhenti. Tiba-tiba hidung gue meler. Sepanjang jalan kaki dari kosan menuju MCD sekitar 800 meter hidung gue disumbat tisu. Pukul 12 malam jalan kaki gontai sepanjang jalan dilihatin sama orang. “Ini orang gila apa zombie ya.” Gue jalan kayak zombie, kelakuan kayak orang gila. Wajar sih, daripada gue dibilang mayat hidup kalo dua lubang hidung gue disumbat pake kanebo? MCD lagi asyik playlistnya buat ngerjain editan. Namanya juga...

Continue Reading

Jatuh Cinta

18.04 / BY Edo
Gue nggak ngerti kenapa cinta itu datangnya dari jatuh. Apakah hal itu terjadi gara-gara kebanyakan FTV selalu adegannya tabrakan, jatuh, mungutin buku terus tumbuh benih cinta. Ketika gue ngerasa cinta padahal nggak ada tuh adegan jatuh. Gue cinta sama cewek yang kakinya napak di tanah, kulitnya halus, rambutnya terurai dan alisnya menarik. Kenapa alis jadi perhatian, coba deh bayangin ada cewek nggak punya alis? Bentuknya pasti aneh. Cinta itu datang tiba-tiba, meski awalnya gue nunggu....

Continue Reading

Quarter life crisis

01.22 / BY Edo
Pada akhirnya kau akan berpikir untuk memilih apa yang ingin kau lakukan dan harus dilakukan. Sementara waktu seakan perlahan menggerus usia dan menyadari kau tidak mendapatkan apa-apa. Apa yang kau cari dari ketiadaan. Apa yang meresahkan dari kekhawatiran tanpa alasan. Dari mana rasa takut itu muncul dan menguasai diri. Apa sih yang tergambar di masa depan. Apa yang menyenangkan ketika menjadi dewasa. Kenapa ada kesunyian di antara keramain. Mengapa hati kecil ini gusar atas apa...

Continue Reading

Sumpah Mati

23.51 / BY Edo
Aku tak pernah menyangka. Jika ujung sumbu itu akan meledak. Ketika luapan dalam dada berdebar dan kau menyalakan pemantik api untuk mengobarkan kepedihan hatiku. Bara kecil yang menyulut melepuhkan perasaanku. Kau bilang sahabat, tapi kau perlakukan lebih dari dekat. Denting kristal hujan yang jatuh di ujung daun meruak lahar yang menempa. Perih, luka. Pergilah jika itu harus. Matikan rasaku akan cinta yang menggebu. Bunuh ketika kau hunuskan kata, bukan untukku tapi untuknya. Kata rindu yang...

Continue Reading

Demi Janji Setia

19.27 / BY Edo
“Aku mau ngomong serius sama kamu, sambil makan malam aja.” “Di mana?” “Terserah kamu.” “Di tempat favorit kita ya.” Kau tiba-tiba mengirim pesan singkat. Tak seperti biasa. Aku pun terlonjak meraih jaket dan segera menembus jalanan yang kulihat langit mulai diselimuti mendung. Dengan kecepatan di atas rata-rata aku berusaha secepat mungkin bertemu kamu. Menepiskan keresahan yang terbit setelah membaca pesanmu. Sepanjang jalan, aku menerka-nerka. Apa yang ingin kamu sampaikan. Pikiranku terusik dan tak fokus menatap...

Continue Reading

Broken Heart

19.41 / BY Edo
Aku terbangun bersimbah air mata, memimpikan perpisahan denganmu membuatku berderai tangis. Begitu mentari menyapa dan hangat pagi tak lagi terasa sama. Aku merasa detak jantungku tak berderu seperti kali pertama bertemu. Semacam firasat kedipan mataku terasa berat bahkan bibirku kaku untuk menyungging senyum. Siang hari seperti bencana ketika kau datang bersama luapan amarah, aku tahu bahwa aku salah. Tapi aku tak mengerti arti cinta lagi ketika kau utarakan keinginanmu. Meletuskan perih hati yang tak bisa...

Continue Reading

One Day Trip Cirebon Culinary

23.32 / BY Edo
Akhirnya setelah sekian lama merantau di Jakarta, gue bisa pulang ke kampuang halaman di Cirebon. Berhubung harga tiket kereta yang melonjak setiap weekend gue selalu ambil kuda-kuda menjelang pulang. Berburu tiket murah kereta sekarang susah-susah gampang, susah dulu, susah lagi baru gampang. Terlebih lonjakan penumpang yang merantau ke Jakarta semakin banyak setiap tahun. Bocoran dari walikota Jakarta diketahui lonjakan urban yang datang ke ibu kota semakin meningkat. Jadilah setiap weekend gue menahan diri untuk pulang, ...

Continue Reading