Aku tak Merayu

by - 20.47

Tanpa kau tahu, hari-hari telah tertutup usang dan selalu terganti. Tapi hatiku selalu terlihat baru dan menarik untukmu. Takkan terganti. Aku tidak membual. Apa yang sebenarnya dinyanyikan para penyair untuk merayu kekasihnya. Apakah semacam puisi dan sajak-sajak penuh cinta. Puisi akan tampak tidak berharga karena selalu penuh dengan kiasan. Ada hal yang lebih sederhana untuk diungkapkan. Ketika kau mungkin merasa harus membacanya, kau takkan perlu berpikir. Hanya terlintas dan setiap deret huruf mudah terbaca, juga mudah untuk kau pahami. Kau bayangkan saja, seperti selembar kertas, aku adalah kertas. Itu tampak terdengar jelas. Tidak rumit seperti warna senja keemasan yang berubah jingga ketika matahari mulai karam dan hatimu temaram manakala nyanyian di ujung musim tak lagi terdengar. Daun pun mulai berguguran, seperti pahlawan. Aku pun bisa gugur, menjadi satu dari jutaan daun yang jatuh. Terhempas, kemudian terinjak. Lalu usang, ada yang mudah diterbangkan angin. Mungkin, aku adalah bagian yang mudah terbakar oleh api. Tiba-tiba aku berada di tumpukan sampah, aku terbuang. Aku tahu, kau tidak akan membuangku, membuang setiap kesempatanku untuk percaya. Bahwa kau satu-satunya yang kucintai. Aku sedang tidak merayu. Percayalah.  

You May Also Like

0 komentar