Gerimis

by - 21.41

Gerimis kembali menghujani tanah, kemudian basah. Aroma tanah selepas hujan selalu memberikan kenyamanan, mengingatkanku padamu. Pada kisah malam yang kian temaram berganti menjadi tetesan hujan. Lalu kau menarikku untuk bernaung di beranda, tanpa kusadari deru nafasmu terdengar dekat. Lalu rasa dingin yang menjalar membuatku semakin merapat. Kau hanya tersenyum, di bawah rintik hujan yang terdengar merdu. Kita bercumbu pada desah yang berubah menjadi basah. Gerimis menjadi bahasa hujan yang membisikkan kata rindu lebih dekat ke telinga terasa meniupkan udara dingin. Lalu kau  bersembunyi di balik jaketku, dan badanmu terasa hangat, bahkan saat aku masih memelukmu erat, tak ingin kulepaskan sampai gerimis reda. Kau pun tersenyum tanpa jeda. 

You May Also Like

0 komentar