Cinta yang Semestinya
Kepada hati yang tak pernah lelah merindukan. Aku menitipkan
surat tentang kehangatan pagi yang menyelipkan rindu di antara pejaman mata. Saat
aku masih mengingat setiap peristiwa manis bersamamu. Mengingat
perhatian-perhatian kecil yang ditujukan kepadaku. Ada waktu yang bergulir dan
cinta tak semestinya berakhir. Aku ingin surat itu tak pernah salah, karena
hati ini tak kehilangan arah. Sejak, aku mencintaimu bukan saja ketulusan. Aku mencintaimu
karena kesempatan hati memilih cinta kepadamu. Di antara puing-puing harapan
dan luka yang kulupakan. Kau datang, seperti oasis tengah gurun, sementara
kemarau berkepanjangan melanda hatiku. Lebih dari sekadar tetes hujan dan tanah
beraroma basah karena ketulusanmu menguarkan manisnya cinta. Cinta yang semestinya.
Di antara pagi yang selalu kunanti, aku selalu ingin senyummu. Selalu ingin
mengingat perhatianmu. Selalu ingin menghabiskan waktu bersamamu. Selalu ingin
mengingat waktu yang tersisa akan terasa manis untuk dikenang. Kepada hati yang
tak pernah lelah mencintai, aku menitipkan surat ketulusan daun yang tak pernah
bertanya pada embun kapan semestinya jatuh. Karena aku jatuh mencintaimu, tanpa
pernah bertanya mengapa.
1 komentar
ceritanya bagus. :). ahhh i always a pleasure to visit your blog and read every story that you created!
BalasHapus