Cinta yang Semestinya

by - 22.07

Kepada hati yang tak pernah lelah merindukan. Aku menitipkan surat tentang kehangatan pagi yang menyelipkan rindu di antara pejaman mata. Saat aku masih mengingat setiap peristiwa manis bersamamu. Mengingat perhatian-perhatian kecil yang ditujukan kepadaku. Ada waktu yang bergulir dan cinta tak semestinya berakhir. Aku ingin surat itu tak pernah salah, karena hati ini tak kehilangan arah. Sejak, aku mencintaimu bukan saja ketulusan. Aku mencintaimu karena kesempatan hati memilih cinta kepadamu. Di antara puing-puing harapan dan luka yang kulupakan. Kau datang, seperti oasis tengah gurun, sementara kemarau berkepanjangan melanda hatiku. Lebih dari sekadar tetes hujan dan tanah beraroma basah karena ketulusanmu menguarkan manisnya cinta. Cinta yang semestinya. Di antara pagi yang selalu kunanti, aku selalu ingin senyummu. Selalu ingin mengingat perhatianmu. Selalu ingin menghabiskan waktu bersamamu. Selalu ingin mengingat waktu yang tersisa akan terasa manis untuk dikenang. Kepada hati yang tak pernah lelah mencintai, aku menitipkan surat ketulusan daun yang tak pernah bertanya pada embun kapan semestinya jatuh. Karena aku jatuh mencintaimu, tanpa pernah bertanya mengapa.  

You May Also Like

1 komentar

  1. ceritanya bagus. :). ahhh i always a pleasure to visit your blog and read every story that you created!

    BalasHapus