So many books, so little time

by - 02.27

Gue menganggap mengenal seseorang seperti membaca buku, ada beberapa lembar yang mudah dilewati, ada beberapa lembar yang berjalan perlahan satu per satu lembar, bahkan ada yang merasa harus tutup buku di lembar pertama. Mengenal seseorang berarti mencoba memahami, berpikir dari berbagai sudut pandang. Tidak boleh benar-benar langsung menge-judge atau mengambil kesimpulan dari beberapa potongan informasi mengenai dia. Saat ini, gue juga masih membaca tentang diri sendiri, agar gue tidak salah.
Pernah nggak sih, kamu merasa benar-benar seperti mengenal seseorang padahal baru kali pertama bertemu?
Tentunya, mengenal seseorang itu tidak mudah, ada berbagai upaya. Ada adaptasi, toleransi, pengertian. Seperti kita banyak menemukan seseorang fake, berkepribadian ganda. Seperti berapa banyak seseorang yang hanya memanfaatkan atau tidak tulus, oportunis. Banyak macamnya, seperti banyak macamnya kepribadian. Banyak hal relasi dibangun didasarkan atas kepentingan, kesenangan, keinginan.
Memang tidak mudah untuk mengenal seseorang, ada mood, kecenderungan sikap dan perilaku. Bahkan, ada watak karakter dan kebiasaan. Jadi, harus pandai-pandai menentukan posisi. Posisi pun ada struktural, fungsional. Banyak orang juga banyak cara mengenal seseorang.
Berapa banyak sih, kamu merasa benar-benar mengenali seseorang?
Teman-teman, saudara, sanak famili. Kerabat dekat, teman jauh, teman dekat. Berbagai jenis relasi, hubungan antarmanusia membentuk keterikatan dan keterkaitan peran yang berhubungan sehingga membentuk interaksi. Bahasanya formal beud.
Kadang, gue ngerasa harus mengalah. Gue juga ngerasa kadang berada di bawah. Di lain waktu gue tahu seseorang menertawakan bahkan merendahkan. Tapi, gue pikir sedang mengenal seseorang. Jadi, sebenarnya gue punya beberapa catatan tentang seseorang berdasarkan penilaian gue selama berinteraksi dengannya. Namanya, manusia kan nggak sempurna. Gue berusaha untuk tidak seolah-olah menjadi seseorang yang merasa paling benar atau paling baik. Dengan adanya catatan itu, gue punya semacam database sehingga gue punya porsi tertentu untuk berhubungan.
Balik lagi, waktu gue terbatas dan semua hal tentang relasi di atas menghabiskan waktu. Balik lagi dengan masalah prioritas. Terkadang, gue jadi mikir menghabiskan waktu dengan siapa nih seharusnya? Paling banyak waktu yang gue habisin dengan siapa?
Jika mengenal seseorang seperti membaca buku, dan teman yang paling the best adalah buku. Artinya buku sama dengan teman. Berapa buku yang dibaca berulang-ulang, berapa buku yang paling disayang dirawat dengan baik. Berapa buku yang terpaksa harus disumbangkan, berapa buku yang hanya ditumpuk tidak dibaca.
So many books, so little time. So many people, so little time. My time is my life.
Gue membuat korelasi yang berhubungan. Selama ini gue banyak menghabiskan waktu dengan buku, membaca dan berinteraksi dengan orang. Gue punya waktu untuk menghabiskan bersama orang-orang untuk berkumpul, bercanda, bercakap-cakap, tertawa.

Lantas, berapa banyak buku yang cuma kamu pinjam lantas tidak kamu baca? Berapa banyak yang tulus kamu beli dan kamu baca berulang-ulang?

You May Also Like

2 komentar

  1. isi blog mu selalu menarik untuk ditengok. menyenangkan bisa berkunjung ke blog mu :)

    BalasHapus
  2. there are always many reasons why your post is very nice... namamu mirip seseorang yang kukenal yang juga seneng nulis, :D nama Edo mungkin terlalu umum ya...

    BalasHapus