Terima Kasih Cinta
Kau tahu, saat terlintas banyak gambaran tentang berbagai
kondisi di pikiranku. Kurasa, aku menjadi bingung. Semua orang berada di
sekitar, aku tidak mengenalnya. Semua orang sibuk dengan rutinitas kerja, aku
tidak begitu mengenalnya. Semua orang bergerak mengikuti ambisi dan naluri,
sementara aku terjebak pada kebingunganku sendiri. Kelak, semua hal tak bisa
dijelaskan bagaimana seseorang bisa terhubung satu sama lain. Suatu malam, di
sela waktu aku menghubungimu dan bercerita banyak tentang hal. Sementara tak
ada yang tersisa, selain waktu semakin habis. Begitu banyak orang lalu-lalang,
lewat, melintas, tapi tahukah pada akhirnya kita tak saling terhubung karena
waktu kita terbatas. Relasi yang terbangun hanya terdiri beberapa orang saja
dengan waktu yang tersisa. Aku senang, bisa menghabiskan waktu denganmu. Aku senang
merasa dicintai. Aku senang punya waktu untuk berbagi banyak hal denganmu. Aku senang
mendapat berbagai perhatian kecil darimu, kecemasanmu, keraguanmu,
kekhawatiranmu. Entah mengapa, saat aku merasa kesepian bahkan di tempat yang
sangat ramai, aku hanya ingin berada di sisimu dan memelukmu. Menikmati setiap
momen, detik demi detik yang tidak akan pernah terulang. Selama, aku tahu
banyak hal dan kemungkinan yang terjadi di masa depan. Aku tahu, cintamu begitu
besar. Aku takut, suatu saat, cintamu malah membawamu pergi dariku. Aku takut
tidak ada yang tersisa di ingatanmu, tentangku. Memikirkan, waktu demi waktu
berganti dan banyak hal mulai mengisi pikiranmu. Aku takut, merasakan diriku
dilupakan. Aku takut, bagaimana akhirnya tidak dipedulikan. Aku bersyukur, kamu
mau menjadi seseorang yang mengisi celah hatiku dan menyayangiku dengan tulus.
0 komentar