Cintaku tak Bertepi

by - 21.39

Tahukah kau, layar di atas perahu yang terbentang menunjuk langit. Kini, kurasakan perasaanku terombang-ambing ombak. Bahtera yang kulayarkan terhadang badai. Seketika dadaku mendadak bergemuruh. Hatiku bimbang. Seperti daun yang diterbangkan angin. Rasaku benar-banar tak mudah kupahami. Terkadang, terbang tak berpijak tanpa arah. Terkadang, aku merasa tersesat dalam labirin yang tak berujung. Kemanakah hatiku berlabuh, sementara tak kutemukan daratan sepanjang mata memandang hanya lautan yang beredar pandang. Kemanakah mata ini jatuh hati merapatkan buih-buih asmara yang selalu kudambakan. Tak ada jejak, tak ada kaki berpijak. Seperti surat dalam botol aku pun terbawa kemana ombak hendak pergi. Tak ada arah dan tujuan. Apakah perasaan sebenarnya tak beralamat. Sehingga terkadang aku merasa hampa dalam kesendirian. Memendam sendiri dan terpaku pada rintik hujan di mataku. Sedih, menuai perih ketika badai di dadaku tak mampu kuredam. Aku begitu merindukan tempat hatiku berlabuh. Tak ada dermaga sementara layarku nyaris tertelan badai. Hatiku benar-benar ingin pelukan. Bibirku kering merindukan cumbu. Ketika bahasa cinta tak lagi mampu diwakili sepanjang kalimat aku hanya ingin pelukan. Seperti halnya ombak kepada buih yang tak mampu bertahan di tepi pantai. Aku tak mampu bertahan dalam kesendirian. Memahami perasaanku yang terombang-ambing ombak. Berharap ada tepian hati kutemukan dermaga. Cintaku tak bertepi.

You May Also Like

0 komentar