Entah Kepada Siapa

by - 01.05

Aku menyesal, entah kepada siapa. Ketika rasa sayangku kembali tumbuh setelah sekian tahun lamanya. Kau pun masih menjaga perasaan itu. Kemudian kita sama-sama punya mimpi tentang cinta yang kita rajut bersama. Tapi, kandas. Bukan karena perasaanku. Sayang, ada orang lain. Aku hanya bisa menangis mengunci pintu kamar dan berbincang dengan dinding-dinding ratapan dan tangis yang tersedu. Aku tak bisa mengembalikan waktu untuk bisa meyakinkan orang tuaku. Apalah arti cinta, ketika cinta harus berakhir tiba-tiba. Aku hanya bisa termangu lantas membisu memandang cermin karena mataku memerah. Kau telah pergi, dan berniat tak kembali. Mungkin menyisakan rasa kesal, aku pun menyesal. Namun apa lagi, cerita sudah cukup sampai di sini. Aku hanya bisa berbagi cinta dengan tepian kamar dan lampu yang masih menyala. Kau, telah membuatku bangkit berdiri dan memahami, sepenggal cinta di masa lalu. Tumbuh kembali dalam hatiku tanpa harus kusiram. Lantas tercerabut begitu saja karena orang tuaku meragukanmu. Aku yakin, tapi tak cukup. Kata maaf telah tertambat hati sebatas bibir terucap. Rasa sakit telah merobek hati dan kau pun pasti sangat kecewa. Maafkan aku, tak mampu membuatmu bertahan dengan cinta kita. Aku salah mengartikanmu. Sebenarnya, kau adalah awal untuk membuatku sadar. Cinta ada karena keraguan, ketika hilang aku pun akhirnya merasa yakin. Cinta yang dulu hilang telah kembali, suatu saat akan hilang jika tak kau simpan. Hati, tak pernah berdiri satu kaki. Masih ada cerita lain. Aku hanya bisa menangis, maafkan aku. 

You May Also Like

0 komentar